PERNAH dengar take line “susu murni nasional……”? Sumpah ini nggak endorse. Saya hanya merasa bahwa take line tersebut begitu mengena ketika pertama kali dengar dan saya kagum dengan copywriter-nya.
Ketika saya mengunjungi Farm House yang saya ingat bukan rumah Hobbit-nya, tetapi “susu murni”. Entah kenapa ketika melihat plang “Farm House Susu Lembang” seketika itu saya ingat dengan susu murni dan take line-nya terngiang-ngiang di otak saya. Memasuki pintu masuk wisata juga terlihat deretan orang mengantre di sebuah rumah kecil yang berwarna-warni. Ternyata di situlah tiket bisa ditukar dengan susu murni. Ohh, dan di hati saya terus menyanyikan take line susu murni, padahal rasanya saya capek. -_-
Farm House masuk dalam itinerary kami traveling ke Bandung. Dengan kreativitas tinggi pengelola wisata di Indonesia bisa menciptakan wisata keluarga dengan meniru film The Hobbit. Tidak dipungkiri bahwa film yang menceritakan tentang putri dan kurcaci itu tidak hanya digemari oleh para ramaja sampai dewasa, tetapi juga anak-anak. Dengan karakteristik kurcaci membuat penonton gemas, ditambah lagi dengan keunikan-keunikan yang ditampilkan.
Farm House Jadi Wisata Keluarga
Wisata keluarga tersebut mampu menarik minat pengunjung dari dalam maupun luar kota. Farm House kami masukkan dalam daftar traveling kali ini juga karena ingin melihat apa saja keunikan yang ada di sana. Satu yang paling menarik ialah tempat tersebut masih hits. He..he..he
Memasuki area utama kami harus melewati jalan yang mengarahkan ke perkampungan Hobbit. Di sana terdapat manusia berkostum cosplay. Kali ini bukan seperti yang di Jalan Asia Afrika, tetapi lebih menakutkan, yaitu kostum setan Indonesia seperti nenek sihir dan karakter-karakter di film disney. Mereka juga membawa sapu lidi, tetapi tidak digunakan sebagaimana fungsinya, padahal area sekitar kotor dengan daun-daun kering. #Nah Loh
Baca juga: Antre Foto di Jalan Asia Afrika
Terinspirasi dari Film
Bagian dinding jalan menggunakan kayu-kayu yang dibuat dengan teknik seni yang tinggi, yaitu dibuat seseram mungkin dan ditambah dengan beberapa topeng. Untungnya jalan tersebut tidak begitu panjang karena saya berusaha menahan napas melewatinya. Setelah melewati gang nenek sihir Rapunsel tersebut, saya membuang napas cepat-cepat karena lokasi selanjutnya membuat saya ingin berfoto. Sebuah taman bunga yang luas dan di ujungnya deretan rumah hobbit, mulai dari yang kecil hingga besar. Selain itu, ada pula sumur hobbit yang air mengucur dari kait timba hingga ke bawah. Jadi, sumurnya keluberan bukan kedaleman.
Melihat rumah hobbit yang berjejer rasanya ingin masuk tetapi pintunya tertutup. Mungkin memang di dalamnya tidak ada apa-apa dan hanya dibuat bagian depannya. Menjelajahi tempat lain, saya menemukan orang-orang memakai kostum hobbit dan putri. Ternyata, kami bisa menyewa kostum tersebut seharga Rp50.000/jam dan bisa foto sepuasnya di mana saja. Pengelola juga menyediakan beberapa spot foto dengan background yang seakan-akan berada di kampung The Tobbit. Menarik bukan?
Bukan hanya kostum yang bisa ditemukan di sini. Saya juga menemukan beberapa toko yang menjual selai dan pernak-pernik lucu ala disney. Desain tokonya saja dibuat dengan interior yang unik. Ada toko yang dinding-dindingnya dihiasi dengan botol-botol, pecahan kaca, dan ukiran. Kreasi-kreasi tersebut bisa menjadi referensi desain cafe atau kamar sendiri. Kamu juga bisa membeli beberapa souvenir untuk menghiasi kamar.
Spot Foto Gembok Cinta Ala-ala Paris
Farm House bukan menjadi wisata keluarga saja, tetapi juga wisata romantis. Bagi pengunjung yang datang bersama pasangan juga bisa mengikat janji untuk bersatu selamanya dengan gembok cinta lalu kuncinya jatuhkan ke dalam sumur yang sudah disediakan. Sudah seperti di kota Paris saja tuh. Memasuki area wisata ini lebih dalam, kamu akan menemukan taman bunga. Kamu akan menyusuri taman tersebut seperti labirin dan akan menemukan spot lain yang bisa melihat pemandangan kota Bandung dari ketinggian.
Setelah puas berfoto dengan pemandangan Kota Bandung dari atas, kami turun lagi dan singgah sebentar di sebuah gazebo. Kami bisa melihat pemandangan yang ada di bawahnya. Selain dimanjakan oleh semilir angin kami juga disuguhkan dengan suara-suara yang membuat saya rindu kampung halaman. Suara kambing dan saung di bawah membuat kami ingat dengan tiket susu. Akhirnya, kami tukarkan tiket tersebut dan menikmati susu murni tersebut. Wisata di Bandung ini cocok untuk liburan keluarga karena banyak permainan dan spot-spot foto yang pas buat anak-anak. Tapi, kalau kamu mengunjunginya saat weekend jangan heran, karena it’s very crowded. So, maklumi saja karena Farm House ini salah satu wisata keluarga di Bandung.[]
baca juga: