Nasi Megono Pekalongan, “Nasi Tentara” Masa Penjajahan Belanda

Nasi Megono Pekalongan. Foto Prajna Vita

Sego Megono atau nasi megono Pekalongan adalah makanan khas area pantura, yaitu Pemalang, Pekalongan, hingga Batang. Nasi megono Pekalongan sering banget ada di nasi berkat. Meskipun berisi lauk-pauk mewah, seperti daging, ayam, dan telur, tetapi megono selalu ada. Seperti lauk wajib.

Hampir sebagian besar warung di Pemalang, Pekalongan, dan Batang ada megono sebagai lauk. Biasanya menggunakan daun pisang untuk membungkusnya, wiih, makin sedap. Sajikan megono dengan nasi hangat, bisa untuk sarapan, makan siang, atau makan malam.

Terbuat dari Apa?

Megono terbuat dari cacahan nangka muda atau sebutannya gori dengan campuran parutan kelapa dan bumbu lainnya. Bahan rahasia yang bikin nasi megono lezat adalah bunga kecombrang. Resep rahasia ini, yang udah tahu, jangan lupa bagi aku ya kalau masak megono, hehehe

Nasi megono khas Pekalongan pasti akan dibungkus dengan daun pisang. Hal ini karena daun pisang dapat menambah kelezatan makanan daripada kertas minyak. Bahkan zaman dulu ada juga loh yang menggunakan daun jati untuk bungkus makanan. Alhamdulillah saya mengalaminya, hehehe

Sego Megono Disebut “Nasi Tentara”

Ketika penjajahan Belanda di Pekalongan, tentara di Pekalongan makan sego megono. Makanan yang fleksibel, nasi dengan megono saja sudah enak, ada tambahan lauknya juga makin enak. Namun, tidak hanya cerita itu sego megono lahir. 

Sebelum Indonesia merdeka, tanah di Pemalang hingga Pekalongan sangat subur. Keadaan tidak memungkinkan untuk mengolah hasil panen menjadi nasi. Pada saat itu, harga padi anjlok dan masyarakat harus memutar otak untuk tetap bertahan hidup dan makan. 

Mereka hanya bisa menghasilkan nasi dari kerak nasi yang diolah kembali. Menambahkan kacang-kacangan dan urap, tetapi kurang gurih, akhirnya menambahkan cacahan nangka muda. Cacahan nangka muda dengan tambahan bunga kecombrang dan parutan kelapa menambah citarasa gurih.

Dari situlah megono tercipta dan menjadi olahan makanan yang cepat, sehingga menjadi makanan para tentara. Warga-warga di desa akhirnya memasak megono sebagai pendamping lauk dan kepopulerannya hingga sekarang. Bahkan pendatang pun banyak yang mencari sego megono.

Banyak yang bisa kamu tahu dari Pekalongan lewat pekalonganinfo.com.

Lauk Pendamping Nasi Megono Pekalongan

Lauk Pendamping Nasi Megono/Foto: global.cpcdn.com
Lauk Pendamping Nasi Megono/Foto: global.cpcdn.com

Membuat nasi megono enak Pekalongan harus dikreasikan dengan tambahan lauk pendamping. Rasanya kurang lengkap jika belum ada lauk yang bisa menambah megono menjadi lebih lezat. Seperti iklan coklat, “Santai belum lengkap, tanpa S*lv*rq**n”, megono belum lengkap tanpa lauk tambahan. Apa saja yang bisa jadi lauk pendamping megono? Ini dia pilihannya.

Mendoan

Makanan khas Purwokerto ini cocok untuk tambahan lauk bersama megono. Gorengan tempe tepung biasa juga enak sih, tapi kalau mendoan lebih joss., 

Lesehan nasi megono Pekalongan hingga Pemalang pasti akan ada mendoan untuk teman megono. Kombinasi makanan sedap emang sesimple itu Guys.

Ikan Asin

Nah, pendamping lauk megono yang satu ini sering banget aku temui di nasi berkat atau nasi hajatan. Apalagi ikan asin daerah pesisir Pantura ini sedap-sedap sekali. Megono udah gurih, ada tambahan ikan asin apa nggak nambah gurih tuh?

Tenang aja, megono emang punya rasa gurih, tapi sebagai tambahan citarasa nasi aja. Jadi, kalau kita padukan dengan ikan asin, masih belum asin letah (asiiiiinn banget). Rasanya justru makin pas. Apalagi nasinya masih hangat. Wah, cobain deh. 

Telur Rebus

Aku sih lebih memilih telur rebus, tapi yang biasa, bukan telur asin ya. Bagiku kalau dengan telur asin kurang pas. Bisa juga dengan telur puyuh yang biasa ada di sate tukang bubur. Biasanya, telur rebus yang dimasak semur, jadi rasa gurih dan manis akan lebih lengkap. 

Cari Mana yang Enak, ke Sini Aja

Warung H. Masduki/Foto: stptrisakti.ac.id
Warung H. Masduki/Foto: stptrisakti.ac.id

Warung atau angkringan nasi megono memang bisa kamu temui sepanjang jalan, tetapi ada yang populer di kota Pekalongan. Ini warung nasi megono yang bisa kamu coba karena rasanya jangan diragukan lagi.

Warung Nasi Megono Pak Bon

Warung Pak Bon ini sudah berdiri sejak 1960-an dan sekarang sudah generasi ketiga dalam pengelolaannya. Banyak pengunjung yang dari luar kota, seperti aku ini yang membawa keluarga makan megono kalau lagi pulang kampung. Biasanya warung Pak Bon ini buka dari jam 17.00 sampai 00.00 WIB. 

Alamat: di Jalan Mawar, Poncol, Pekalongan. 

Warung Nasi Megono Bu Suli

Warung ini sudah generasi kedua dan diolah oleh anaknya pada 2006, Meliana. Buka dari jam 11.00 siang sehingga banyak yang mengunjunginya untuk makan siang. Satu porsi seharga Rp4.000 apabila dengan tambahan lauk harga Rp7.000,-

Alamat: Jalan Jeruk 30B, Kota Pekalongan.

Warung H. Masduki

Warung ini selain memiliki garang asam yang lezat, megononya juga enak. Memiliki area yang luas dengan desain menarik. Warung H. Masduki selalu ramai oleh pelanggan yang bermobil.

Alamat: Jl. Jenderal Sudirman No.169, Kebulen, Kec. Pekalongan Bar., Kota Pekalongan.

Nasi Megono Usman Pekalongan

Muda-mudi banyak yang mengunjungi warung ini karena ada kopi tahlil, kopi dengan campuran rempah-rempah. Ada kopi unik juga di Jogja, namanya kopi joss. Harus coba kalau main ke Jogja ya.

Warung buka dari jam 17.00 – 21.00 WIB. Banyak juga pengunjung dari daerah yang mencoba megono Pak Usman karena memang sudah terkenal. 

Alamat: Jalan Surabaya, Kota Pekalongan.

Warung Makan Megono Rindu Malam

Rekomendasi terakhir ialah Warung Rindu Malam yang juga ramai pengunjung. Mendoan di warung ini, wiihh, mantaaap, jadi jangan lupa coba ya. 

Alamat: Jalan Urip Sumoharjo Pekalongan.

Resep Nasi Megono Khas Pekalongan

Resep Nasi Megono Pekalongan/Foto: masakahindonesia.web.id
Resep Nasi Megono Pekalongan/Foto: masakahindonesia.web.id

Mau bikin megono sendiri di rumah? Jangan bingung lagi. Ikuti resepnya di bawah ini ya.

Bahan-bahan:

  1. Nangka muda. Jumlahnya sesuai keinginan aja. Bisa setengah, seperempat, atau satu kilogram. 
  2. Bunga kecombrang. 1 tangkai cukup.
  3. 1 butir kelapa. Jangan terlalu tua ya

Bumbu:

1 ons cabe merah

1 ons bawang merah

½ ons bawang putih

½ ons kemiri

1 sdt terasi dibakar

6 ruas kencur

3 lembar daun salam

2 tangkai serai

3 cm lengkuas

Garam

Gula pasir

Kaldu bubuk

Pelengkap:

Nasi

Ikan asin atau mendoan

Daun pisang untuk alas

Cara Membuat:

  1. Cacah nangka muda lalu kukus sekitar 30-40 menit.
  2. Haluskan cabe, bawang merah, bawang putih, kemiri, terasi, dan kencur.
  3. Iris bunga kecombrang
  4. Campurkan bumbu yang sudah halus, kelapa parut, bunga kecombrang, daun salam, lengkuas, serai, garam, gula pasir. Alasi dengan daun pisang dan kukus bumbu hingga matang. Sekitar 15 menit.
  5. Setelah bumbu matang, campurkan dengan cacahan nangka yang sudah matang.
  6. Setelah sudah rata. Sajikan.

Bagaimana? Mudah bukan membuatnya. Kalau nggak nemuin megono di Pekalongan, nggak papa sesekali membuat sendiri di rumah. 

Sudah tahu ya asal-usul megono yang sebenarnya sudah ada sejak zaman peperangan Belanda. Mendoan, ikan asin, dan telur rebus yang biasanya wajib ada dan kamu pilih saja sesuai selera atau bisa mencoba semuanya. Kalau berkunjung ke Pekalongan jangan lupa mampir ke warung nasi megono Pekalongan yang khas itu ya.

Ada juga tempat makan yang kece di Pekalongan, Warung Makan Pawone Simbah punya Nasi Megono enak dan Interior yang juga Jawa banget.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *