Bangga deh dengan kota kecil yang telah berhasil memberikan wisata edukasi dengan membuka program belajar membatik di Museum Batik Pekalongan.
Tinggal di kota yang tidak jauh dari Pekalongan (baca: tetangganya Pekalongan) tiap tahun pasti mendapatkan hadiah batik dari orang tua. Sering banget diajak ke Pekalongan untuk memilih batik mana yang aku suka. Sampai aku bingung harus milih motif, jadi selalu model dulu yang aku lihat. Mengonsumsi batik, tapi tidak tahu proses membatik, rugi banget nggak sih?
Semakin ke sini aku semakin tahu bahwa motif-motif batik itu unik. Sekarang tinggal di Jakarta jadi kangen dengan Pekalongan, apalagi sudah ada Museum Batik yang bertujuan memberikan pembelajaran anak bangsa. Setiap pulang ke Pemalang, aku selalu menyempatkan diri main ke Pekalongan. Entah itu hunting batik, sekadar lihat-lihat saja, ataupun ikut belajar membatik di Museum Batik Pekalongan.
Meski lebih sering main ke Pekalongan, tapi beberapa wisata di Pemalang juga nggak ketinggalan aku jelajahi, lho. Salah satu yang berkesan itu ketika ke Curug Bengkawah, kalau yang deket tapi susah dicari itu ketika ke Hutan Mangrove Mojo.
Pekalongan Itu Kota Batik
‘Batik’ menjadi salah satu yang terbesit ketika mendengar Pekalongan. Kota yang dijuluki Pekalongan Kota Batik memang memiliki motif batik pesisir yang mampu menarik pengunjung, bahkan hingga mancanegara. Pekalongan juga memiliki banyak pengrajin batik dan bahkan pendapatan terbesar warganya juga dari batik. Tidak heran jika Pekalongan punya pusat perbelanjaan batik lebih dari satu. Jadi, memang akan terasa kurang jika wisata ke Pekalongan tanpa membeli batik.
Kota yang juga mendapat julukan World City of Batik sebagai Kota Kreatif UNESCO memiliki pusat belanja batik yang bisa dikunjungi. Tempat-tempat berburu batik di Pekalongan, antara lain Pasar Sentono, International Batik Center, Kampung Batik Wiradesa, Kampung Batik Pesindon, dan butik-butik batik yang banyak tersebar di Kota Pekalongan.
Apa Sih Serunya Belajar Membatik di Museum Batik Pekalongan?
Pekalongan selain menyediakan pusat perbelanjaan batik, kota ini juga memiliki Museum Batik yang telah diresmikan oleh Mantan Presiden Bapak Susilo Bambang Yudoyono pada 2014 lalu.
Museum Batik selain memamerkan batik juga memberi fasilitas kepada pengunjung untuk belajar membatik. Jadi, setelah berburu batik, tidak afdol rasanya jika tidak mencoba keseruan belajar membatik di Museum Batik Pekalongan.
Atmosfer Tempo Dulu di Museum Batik Pekalongan
Memasuki pintu utama Museum Batik akan terlihat bangunan kuno Belanda yang masih kokoh. Dulunya bangunan tersebut merupakan bekas kantor administrasi keuangan pabrik gula pada zaman kolonial Belanda. Lalu dialihfungsikan sebagai Balai Kota kemudian menjadi kantor wali kota, dan sekarang menjadi Museum Batik.
Meskipun sudah beberapa kali beralihfungsi, tetapi interior bangunan tetap mempertahankan desain pada zaman kolonial Belanda. Itu mengapa atmosfer tempo dulu masih tetap terasa ketika memasuki museum yang terletak di Jl. Jetayu No. 1, Pekalongan, Jawa Tengah. Lokasinya tidak jauh dari Mangrove Park Pekalongan.
Mengenal Alat Batik dari Zaman ke Zaman
Perubahan zaman tentu saja terjadi perubahan, termasuk dalam alat-alat yang digunakan untuk membatik, khususnya canting. Memasuki ruang pameran pertama, kamu akan melihat peralatan membatik, dari mulai canting tulis, canting cap atau blok cap, bahan pewarna, wajan, tungku, dan jenis-jenis kain yang digunakan untuk membatik.
Museum Batik Pekalongan memiliki canting tulis dengan 9 ukuran yang berbeda dan canting cap dengan berbagai motif hias yang berbeda. Peralatan tersebut tersimpan rapih di dalam etalase.
Mengenal Berbagai Motif Batik
Museum batik memiliki 1.149 koleksi batik dari seluruh nusantara, baik batik tua maupun modern. Ada juga koleksi batik sumbangan dari mantan Presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudoyono dan istrinya, Kristiani Herrawati pada bulan Juli 2012. Ada pula sumbangan dari mantan Wakil Presiden RI, Bapak Hatta Rajasa beserta istrinya, dan sumbangan dari Ibu Ainun dan Bapak Habibi.
Kamu juga akan dikenalkan kain batik dengan teknik yang digunakan dan apa alasan menggunakan teknik tersebut. Tenang saja, kamu akan dipandu oleh guide Museum Batik yang akan menceritakan setiap detail motif dan kain-kain batik yang dipamerkan.
Belajar Membantik dengan Dua Teknik
Perlu diketahui pula bahwa terdapat dua teknik batik, yaitu batik tulis dan batik cap. Museum batik akan menyediakan pembelajaran dari dua teknik tersebut. Jika kamu ingin belajar membatik, kamu tidak akan dikenakan biaya kembali. Belajar membatik sudah termasuk dengan tiket masuk yang sebesar Rp5.000.
Apabila kamu ingin mencoba pembelajaran yang lebih detail, kamu bisa mengikuti training membatik yang diadakan pada waktu-waktu tertentu. Training tersebut baru akan dikenakan biaya pembelajaran. Info pelatihan, event, lomba, dan acara lainnya bisa kunjungi laman resmi Museum Batik Pekalongan, di sini.
Serunya belajar membatik di Museum Batik juga perlu kamu rasakan karena akan mencoba dua teknik. Setiap teknik akan ada pemandu yang akan mengajarkan pengunjung teknik dasar. Pada batik cap, akan disediakan berbagai motif batik dan kamu bisa memilih sesuai keinginan. Selanjutnya, kamu akan diajak belajar mencoba batik tulis yang lebih membutuhkan ketelatenan.
Itulah keseruan belajar membatik di Museum Batik Pekalongan dengan biaya murah meriah yang bisa kamu coba. Selain menikmati betapa kerennya motif-motif batik Indonesia, perlu juga tahu bagaimana proses pembuatannya. Tonton video wisata aku di Pekalongan di sini untuk tahu lebih banyak.
Warisan budaya ini memang perlu dilestarikan karena unik dan menjadi identitas Indonesia. Jangan lupa berkunjung ke Museum Batik ya ketika berwisata di Pekalongan.
Comments
Memang khas kolonial banget museum batik pekalongan ini ya mbak. Pasti seru banget menjeljah dan belajar membatik di sana. Aku suka banget wisata ke tempat bersejarah seperti ini plus dapat ilmu pula.
Author
Iya Mba. Seru. Seneng juga rasanya ada museum gini di kota yg tergolong masih kecil
Wah seru banget ya bisa belajar batik. Dan gedungnya itu lho, mendukung banget. Suka banget dengan bangunan heritage. Moga kesampaian kalo lewat Kota Pekalongan dan mampir ke museum batik
Author
Harus mampir ya Mba kalau lewat di Pekalongan, hehe
Asyik banget deh kalau misal tinggal di Kota Batik. Tetangga kota kaya Mbak juga asyik ya kayaknya.. Secara, batik itu warisan budaya yang kini makin lestari dan go internasional. Bahkan banyak model pakaian modern kini punya sentuhan batik. I love batik.
Kapan ya bisa ke Musieum Batik Pekalongan? Penasaran jadinya nih.
Author
Iya Mba seneng sekali. Apalagi saya suka budaya, makin bangga deh, hehe
Sempatkalah main-main ke Pekalongan ya Mba, buat belajar sekaligus borong batik, hehe
Pengen banget suatu saat bisa berkunjung ke museum batik. Kayaknya seru ngelihat ahlinya ngebatik ya. Semoga bisa ke Pekalongan nanti aamiin
Batik pekalongan emang terkenal ya Kak, dan itu murah bangeeet tiket masuknya cuma 5000 pasti anak anak senang dibawa fieldtrip kesana, semoga pandemi segera usai
Author
Iya Kak, cocok untuk wisata edukasi buat anak-anak
Pekalongan sudah diganjar Kota Kreatif oleh UNESCO. Sayangnya saya belum pernah main-main nih ke Museum Batik di Pekalongan. Saya juga belum sekali pun pernah praktik membatik. Hihihi. Jadi malu. Lihat foto-foto Mba Prajna, menarik-menarik euy melihat teknik membatik dan produk yang dihasilkan. Bagus-bagus dan berkarakter.
Author
Kalau ada kesempatan main-main ke Pekalongan Mba, abis borong batik bisa mampir ke museum, hehe
Ya ampun, HTM cuma Rp5 ribu dan bisa belajar batik sambil nikmati arsitektur bangunan kuno, bener2 menggoda mbak. Tante saya ada yang di Batang, kayaknya deket ya kalau ke Pekalongan? Main ke sana ah!
Author
Iya Mba, murah meriah sekali memang. Wah, Batang dekat sekali dengan Pekalongan Mba. Tanpa ada kota lagi, Pekalongan langsung Batang, hehehe
Beberapa waktu yang lalu saya dan adik mencoba jualan daster bermotif batik, nah kalau gak salah itu produk dari Pekalongan, soal batik memang Pekalongan ini terkenal sekali ya Mbak. Btw, senang ya bisa belajar membatik dengan hanya bayar tiket seharga 5000 rupiah
Author
Wah, pasti motif dasternya cerah cerah ya warnanya. Iya Mas, murah meriah tapi sudah bisa ikut belajar batik.
Padahal kami sedang serius mendengarkan, namun malah dibuat tertawa oleh candaan si Ibu! Batik ini bernama Batik Rifaiyah. Batik yang dibuat oleh sebuah komunitas di Desa Kalipucang, Kabupaten Batang, tak jauh dari kota Pekalongan yang memang sudah sangat terkenal dengan batiknya.
Author
Saya belum tahu Batik Rifaiyah. Boleh nih saya masukin bucket list ya. Thanks informasinya Kak, saya jadi tahu jenis batik baru
Wah serunya belajar membatik. Apakah koleksi batiknya sebanyak yang di Museum Tekstil, mba? Kayaknya kali ke Pekalongan harus sempetin mampir nih ke Museum Batik.
Author
Wah saya belum pernah ke Museum Tekstil. Mungkin di Museum Tekstil akan banyak bahan atau jenis kain yang dipamerkan ya, kalau di Museum Batik macam2 batik di seluruh Indonesia yang dipamerkan