Sayang Dilewatkan! 4 Tempat Wisata Religi di Semarang: Seperti Apa Sejarahnya

Tempat Wisata Religi di Semarang

Suka budaya bikin aku suka tempat-tempat ibadah dari berbagai agama. Pas banget nih, tempat wisata religi di Semarang itu hampir lengkap dan jaraknya juga nggak terlalu jauh-jauh. 

Aku kunjungi deh satu-satu, tapi aku nggak punya kesempatan mengunjungi Pura di Semarang kali ini. Berkunjung ke Pura baru pernah ke Pura Uluwatu Bali, banyakan juga lihat monyet. 

Tempat Wisata Religi di Semarang yang Aku Kunjungi

Mengunjungi 4 Tempat Wisata Religi di Semarang
Mengunjungi 4 Tempat Wisata Religi di Semarang

Salah satu alasan aku ingin ke Semarang ialah berkunjung ke Sam Poo Kong. Liatnya itu seperti di film-film kolosal China. Mohon dimaklumi ya, aku memang suka banget film kolosal. 

Ternyata, ada beberapa obyek wisata religi di Semarang yang sayang banget kalau nggak dikunjungi, termasuk Masjid Agung. Aku breakdown aja ya satu-satu. Baca sampai akhir. 

1. Gereja Blenduk Atau GPIB Immanuel

Gereja Blenduk di Kota Lama Semarang/Foto: Prajna Vita
Gereja Blenduk di Kota Lama Semarang/Foto: Prajna Vita

Awal tiba di Semarang ialah ke Kota Lama karena paling dekat dengan Stasiun Poncol. Biasalah sekalian cari spot foto yang populer di Kota Lama Semarang. Jadi, pertama kali yang aku lihat ialah Gereja Blenduk atau GPIB Immanuel. 

Gereja ini memiliki kubah yang mirip seperti masjid. Aku sih bilang keren banget karena dari atas mirip dengan masjid. Bahkan kubahnya dilapisi dengan perunggu loh. Bedanya hanya ada lambang salibnya, bukan bulan sabit. 

Menjadi gereja tertua di Jawa Tengah dan dibangun pada masa Belanda tahun 1753. Setiap minggu masih dipakai untuk ibadah umat Kristen. 

Interiornya keren, keren banget. Seperti di Eropa. Mungkin karena bangunan Belanda dan sampai sekarang interiornya masih dipertahankan. 

2. Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya Watugong

Tempat Wisata Religi di Semarang yang Menjadi Pagoda Tertinggi di Jawa Tengah/Foto: Prajna Vita
Tempat Wisata Religi di Semarang yang Menjadi Pagoda Tertinggi di Jawa Tengah/Foto: Prajna Vita

Aku ambil penginapan di daerah UNDIP, jadi dekat ke Vihara atau Wihara ini. Pagoda ini ada di Jl. Perintis Kemerdekaan, Pudakpayung, Kec. Banyumanik, Semarang. Persis di depan Markas Kodam IV Diponegoro, Semarang. 

Gerbang Pertama Memasuki Vihara/Foto: Prajna Vita
Gerbang Pertama Memasuki Vihara/Foto: Prajna Vita

Sebagai tempat ibadah umat Budha dan memiliki tinggi 45 meter untuk bangunan Pagoda Avalokitesvara-nya. Ada dua gedung di area ini, yaitu bangunan Pagoda dan gedung Dhammasala. 

Pagoda Avalokitesvara atau ada juga yang menyebutnya Pagoda Kwam Im punya tujuh lantai. Luas lantainya semakin ke atas akan semakin sempit, mungkin biar cantik juga bentuknya. 

Bangunan Pagoda/Foto: Hari Akbar
Bangunan Pagoda/Foto: Hari Akbar

Arsiteknya keren banget sih, seperti memadukan bangunan Tiongkok dengan Thailand. 

Gedung Dhammasala ada di sebelah kanan bangunan Pagoda. Terdiri dari dua lantai dan lantai kedua bisa menampung sekitar 1.000 orang. Bagian depan bangunannya memiliki ukiran khas Thailand. 

Ketika masuk, banyak patung-patung dewi yang aku sendiri langsung teringat film Kera Sakti. Nggak asing dong sama Dewi Kwan Im. Aku disambut oleh Dewi Kwan Im dan ada dewi-dewi lainnya yang mengelilingi Pagoda. 

Foto Bersama Dewi-dewi/Foto: Hari Akbar
Foto Bersama Dewi-dewi/Foto: Hari Akbar
Patung-patung di Pagoda
Patung-patung di Pagoda

3. Kelenteng Sam Poo Kong

Kelenteng Sam Poo Kong Jadi Tempat Wisata Religi di Semarang yang Selalu Ramai Pengunjung/Foto: Prajna Vita
Kelenteng Sam Poo Kong Jadi Tempat Wisata Religi di Semarang yang Selalu Ramai Pengunjung/Foto: Prajna Vita

Wah, memasuki kelenteng ini tuh rasanya seperti di film kolosal China. Ada pagar gede yang dibuka lalu ada pangeran berkuda habis perang atau mau menyampaikan pesan. 😀 haluuuu teroooosss 

Foto di Depan Gerbang Besar Sam Poo Kong/Foto: Hari Akbar
Foto di Depan Gerbang Besar Sam Poo Kong/Foto: Hari Akbar

Tempat ibadah agama Konghucu ini punya cerita perdagangan. Nggak heran ya, China itu kental dengan perdagangannya. Akulturasinya sih masih kental dengan budaya Tiongkok, jadi bangunannya juga nggak jauh-jauh. 

Ketika masuk kelenteng, akan ada patung besar Laksamana Cheng Ho sebagai simbol penghormatan sih katanya. Beliau merupakan penjelajah Tiongkok yang singgah di Semarang. 

Gerbang Besar Sam Poo Kong/Foto: Prajna Vita
Gerbang Besar Sam Poo Kong/Foto: Prajna Vita

Tau nggak sih, ternyata Cheng Ho itu merupakan Laksamana Muslim yang diutus Kerajaan Ming. Ceritanya ada di bagian belakang kelenteng yang berbentuk relief di dinding. Ada alur cerita perdagangan Tiongkok yang akhirnya tiba di Semarang. 

Berkunjung ke Tempat Wisata Religi Bisa Tahu Cerita Sejarah Sam Poo Kong/Foto: Prajna Vita
Berkunjung ke Tempat Wisata Religi Bisa Tahu Cerita Sejarah Sam Poo Kong/Foto: Prajna Vita

Nah, pembuatan bangunannya sendiri oleh ahli Feng Shui, seseorang yang memiliki keahlian energi tradisional. Pembangunan menciptakan keselarasan antara individu dengan lingkungan. 

Area dalem Kelenteng Sam Poo Kong/ Foto: Hari Akbar
Area dalem Kelenteng Sam Poo Kong/ Foto: Hari Akbar

4. Masjid Agung Semarang

Masjid Agung Semarang. Jadi Tempat Wisata Religi di Semarang yang Wajib Dikunjungi umat Muslim/Foto: Prajna Vita
Masjid Agung Semarang. Jadi Tempat Wisata Religi di Semarang yang Wajib Dikunjungi umat Muslim/Foto: Prajna Vita

Ini area yang terakhir aku kunjungi. Bukan mengesampingkan tempat ibadah aku sendiri. Aku harus turun cukup jauh ke Masjid Agung karena aku berada di atas (area pegunungan). Kudu mudun lan munggah maning, Rek. (Harus turun, lalu naik lagi). 

Aku juga nggak mau melewatkan melihat masjid yang mirip dengan Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. Setidaknya sekarang liat aja dulu di Semarang. Kalau sudah ada jalan liat langsung, ya Aamiin banget. 

Masjid Agung Tampak Depan/Foto: Hari Akbar
Masjid Agung Tampak Depan/Foto: Hari Akbar

Aku tiba di Masjid Agung kira-kira jam 1 siang, jadi pas banget sholat dhuhur. Ketika lepas sandal memasuki pelataran yang luas dan payungnya tertutup, telapak kaki panasnya bukan main. 

Aku jadi mikir, apa ini seperti uji coba di neraka? Wooh, jadi ngeri ya. Langsung inget kalau masih banyak dosa. Solusinya, harus jinjit dan nyari bayangan tiang untuk istirahat. 

Pelataran yang luasnya udah kayak lapangan sepak bola, sudah lari pun nggak bisa nahan panas. Sudah pakai kaos kaki tetap saja masih berasa. Aku seperti balapan lari dan rebutan pinggiran tiang sama pengunjung lain. 

Serunya Wisata Agama ke Berbagai Tempat Ibadah

Belajar Sejarah Ketika Mengunjungi Tempat Wisata Religi/Foto: Hari Akbar
Belajar Sejarah Ketika Mengunjungi Tempat Wisata Religi/Foto: Hari Akbar

Tahu perbedaan setiap agama sih pastinya. Awalnya aku bingung membedakan antara Hindu dan Budha, bingung juga membedakan Kristen dan Katolik. 

Ketika berkunjung ke Vihara dan Pura, jadi tahu kalau Hindu itu lebih mengenal dewa, sedangkan Budha lebih banyak mengenal dewi. Meskipun kedua agama ini juga menggunakan sesajen, tetapi cara mereka beribadah juga berbeda. Jadi tahu kan. 

Ketika melihat agama Konghucu, lah kok aku bingung lagi. Apa bedanya Konghucu dengan Budha. Kedua agama tersebut menggunakan dupa yang berbentuk lidi ketika ibadah. 

Ternyata, Konghucu juga memiliki kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki tatanan seperti di Bumi. Berasal dari budaya Tiongkok yang pasti penyebarannya melalui perdagangan. 

Tempat Dupa di Sam Poo Kong, Wisatawan Diperbolehkan Melihat/Foto: Prajna Vita
Tempat Dupa di Sam Poo Kong, Wisatawan Diperbolehkan Melihat/Foto: Prajna Vita

Aku juga tidak bisa menjelaskan detail, cuma dari pandangan aku ketika berkunjung ke masing-masing tempat ibadah tersebut. Btw, wangi dupanya enak banget, eh sepupu malah nyeletuk. 

“Beli dupa, Dek. Nanti ditaroh di kamar untuk aroma terapi. Bagus loh buat relaksasi. Ada dua kemungkinan, pertama nanti para jin pada datang, kedua dikira pasang pesugihan sama tetangga”. Langsung nyengir saiaaa.

Maklum. Kalau di kampung mungkin masih banyak yang menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Tapi kalau di kota Insya Allah nggak mikir aneh-aneh sih orang-orangnya. 

Tips Berkunjung ke Tempat Religi Ketika Traveling

Gerbang Belakang Tempat Wisata di Sam Poo Kong/Foto: Hari Akbar
Gerbang Belakang Tempat Wisata di Sam Poo Kong/Foto: Hari Akbar

Seru sekali traveling ke tempat religi. Aku sarankan untuk jangan melewatkan sih, kalau ada datengin. Bakal tahu banyak hal. Kalau enggak nih, tiba-tiba sampai penginapan atau rumah langsung browsing. 

Sedikit tips dari aku ketika ingin traveling religi. Bisa untuk persiapan kamu. 

Amati Arsitektur Uniknya

Cocok banget buat para arsitek karena banyak perpaduan interior dari budaya lokal dengan negara lain. Banyak ukiran-ukiran khas yang sangat, sangat detail dan unik. 

Jangan lupa amati setiap arsitekturnya dari depan hingga belakang. Dari atas sampai lantai. Kadang menggunakan lantai yang jarang dan unik. Mungkin karena agama juga tidak jauh-jauh dari budaya kali ya. 

Perbedaan Tradisi Setiap Agama

Ini pasti akan terjadi tanpa disadari sih. Ketika melihat perbedaan satu sama lain pasti akan bertanya-tanya. Kalau nggak dapat guide tour, browsing deh. Mbah google akan punya segala jawaban dari pertanyaan di kepala kamu. 

Awalnya hanya tahu agamanya saja, tetapi tidak tahu perbedaannya. Ketika wisata religi, coba amati cara ibadahnya, peralatan yang digunakan, bahkan sampai aku amati isi sesajennya apa aja. hehehe

Cewek, Usahakan Ketika Tidak Haid

Aku pernah nyesel berkunjung ke Pura di Bali ketika sedang haid. Seperti masjid, tempat ibadah agama lain juga melarang perempuan yang sedang haid untuk masuk ke tempat ibadah, seperti di Pura. 

Padahal, masuk ke area ibadah kita bisa lihat lebih detail ada apa aja. Mereka juga mempercayai bahwa wanita haid ialah wanita yang sedang tidak suci. Jadi, biar tidak rugi, pastikan sedang tidak haid ketika ingin wisata religi ya. 

Hindari Hari Besar Agama

Hindari lebaran agama kalau ingin berkunjung ke tempat ibadah jika kamu ingin melihat detail tempat ibadah. Bakal rameeenya pool. 

Kerugian lainnya yaitu akan ada larangan masuk ke tempat ibadah karena dapat mengganggu jamaah yang sedang ibadah. 

Kalau sedang Imlek berkunjung ke kelenteng mungkin akan sulit, tetapi bisa jajan di pasar China-nya. 

Disclaimer

Wisata religi Semarang tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga untuk wisata. Kesempatan untuk tahu lebih banyak bagaimana tempat ibadah dari berbagai agama. 

“Nanti kalau keyakinannya goyah bagaimana?"

Kalau tidak mengikuti kajian atau ibadah mereka, Insya Allah masih aman. Hidayah tidak akan salah kok. 

Tidak ada larangan pula mengunjungi tempat ibadah agama lain jika tujuannya untuk penelitian atau belajar sejarah. Bahkan, bila ada wisata religi semarang terbaru biasanya informasi yang tersebar mengenai sejarahnya. 

Bisa lebih toleransi juga sih ketika mengunjungi tempat ibadah dari agama lain. Tempat wisata religi di Semarang yang aku kunjungi juga nggak ada ajakan dari penjaga di sana untuk ikut kajian atau ibadah mereka kok. Orang-orang yang ibadah, ya ibadah aja. Biksu lewat ya lewat aja. Nggak kenal juga kalau nyapa saya. 

Comments

    1. Post
      Author
  1. prim.

    Wah seru banget ya. Jadi mupeng nih pengen bisa sowan ke tempat wisata religi itu.

    Seru banget sepertinya bisa jalan-jalan menikmati arsitektur tempat peribadatan itu.

    1. Post
      Author
    1. Post
      Author
    1. Post
      Author
    1. Post
      Author
  2. Jasmi Bakri

    Dari dulu penasaran banget sama Kelenteng Sam Poo Kong. Dulu ku pikir kelenteng ini di Cina, nggak taunya di Semarang. Aku pribadi suka berkunjung ke tempat wisata yang ada sejarahnya. Ilmunya dapat, liburannya dapat.

    1. Post
      Author
    1. Post
      Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *