Punya rencana berkunjung ke Bromo itu sudah lama sekali sejak sebelum pandemi. Selain tidak ada kawan, waktunya juga belum pas. Sebenarnya, kapan sih waktu yang tepat ke Bromo?
Bromo punya ciri khas destinasi yang nggak gunung atau kawah saja. Pasir berbisik dan bukit teletubies jadi best seller-nya Bromo.
Salah satu alasan lainnya ialah dari film Pasir Berbisik yang pemainnya Dian Sastro. Makin menggebu-gebulah ingin pergi ke Bromo.
Waktu yang sedang mendukung juga menjadi salah satu alasan, “Ayolah, cus” supaya nggak tertunda-tunda lagi. Meskipun terkesan sedikit dadakan, tetapi waktunya pas banget. Kenapa bisa gitu?
Setelah Musim Penghujan
Ketika musim hujan, tentu saja pohon-pohon mulai tumbuh subur dan bunga mulai pada mekar. Aku datang di awal musim kemarau datang, jadi persis setelah musim penghujan.
Pepohonan masih hijau dan bunga-bunga mekar, jadi selain pemandangannya lebih indah dengan tambahan bunga-bunga. Pasti kamu tahu bunga-bunga kering untuk hiasan parsel atau foto-foto cantik.
Sepanjang perjalanan pulang di jalur penanjakan, bunga-bunga itu mekar indah. Selain itu, ada pula penjual bunga yang menjualnya per ikat. Kamu bisa datang di pertengahan atau akhir bulan Juli supaya dapat momen ini.
Musim Kemarau
Musim Kemarau Akan Menciptakan Cuaca Cerah
Aku sih nyaranin datang pada musim kemarau karena cuacanya sangat cerah. Kalau sedang musim hujan, trayeknya juga lebih berbahaya dan kamu kesulitan ketika eksplore di Pasir Berbisik.
Ketika musim kemarau maka kamu akan menikmati sunrise ataupun sunset dengan sangat jelas. Para pengunjung pasti mencari momen itu dan jangan sampai kamu jauh-jauh menanjak lalu mendung.
Waktu yang bisa kamu pilih yaitu bulan Juli sampai Oktober. Biasanya, bulan-bulan ini juga ramai pengunjung dan mungkin akan ramai di tempat pencarian sunrise.
Saat Purnama
Ketika purnama, kata warga lokal sih bakal dingin banget dan inilah yang aku alami. Namun, viewnya jangan ditanya, dari jam 12 malam sampai pagi kamu nggak akan bosan (hati-hati nanti ada serigala muncul).
Aku nggak nyesel sih ke Bromo saat purnama, meskipun dinginnya bukan main. Jadi, jam 12 malam ketika keluar penginapan aku sudah melihat pemandangan bulan purnama yang begitu cantik.
Selama penanjakan, mungkin kanan kiri jurang tidak terlihat, tetapi pemandangan bulan purnama bisa aku nikmati sepanjang jalan. Wah. pokoknya jalanan naik turun berliku nggak terasa deh. Ini jadi waktu yang tepat ke Bromo meski untuk poin ini tidak terencana.
Sayangnya aku tidak bisa memotret karena nggak terjangkau dengan kamera ponsel. Maklum, kurang canggih HP-nya. Setelah sampai di jalur penanjakan untuk cari sunrise, sedikit diterangi dari cahaya bulan.
Aku tetap nyalain senter untuk melihat trayek jalan sih. Jadi, meskipun bulan purnama lebih baik kamu siap senter ya supaya tidak tersandung-sandung batu.
Setelah sampai di atas, sambil menunggu matahari terbit, aku bisa menikmati bulan purnama. Pokoknya di momen ini terasa banget sih buat aku yang belum pernah naik gunung.
Pastikan kamu prepare baju dan jaket hangat ya karena akan lebih dingin dari hari-hari selain purnama.
Saat Bunga-bunga Mekar di Bromo
Tiga momen itu jadi waktu yang pas ke Bromo karena kamu tidak hanya bisa mendapatkan momen sunrise. Momen bunga mekar dan pemandangan malam hari juga nggak ada salahnya kita kejar.
Aku ke Bromo kali ini menggunakan Open Trip dari @tripbromomountain, jadi gabung dengan pengunjung lain.
Harga Rp 250.000 (non dokumentasi) dan Rp 300.000 (dengan dokumentasi + guide).
Itinerary Open Trip di Bromo
- 23.30 – 01.00 : Penjemputan di titik temu (Hotel, Penginapan, Stasiun, Terminal, KFC, McD Area Kota Malang) ⠀
- 01.00 – 01.20 : Perjalanan menuju Base Camp⠀
- 01.20 – 02.00 : Briefing Peserta⠀
- 02.00 – 04.00 : Tiba di penanjakan, kita bebas kemana aja di area penanjakan sambil menunggu sunrise⠀
- 05.30 – 06.00 : Hunting sunrise⠀
- 06.00 – 06.30 : Berpindah spot foto ke Spot Akasia dan Widodaren.⠀
- 06.30 – 08.00 : Explore Kawah Bromo. Kita bebas ingin berjalan kaki atau naik kuda. Di sini juga kamu bakalan lihat Pura Luhur Puten dan Gunung Batok.
- 08.00 – 09.30 : Explore Padang Pasir Berbisik di bromo. Lalu, lanjut ke Savana Teletubies.⠀
- 09.30 – 12.00 : Perjalanan ke basecamp dan dilanjutkan menuju meeting point awal⠀
- 12.00 : Tour Berakhir⠀
Aku menyarankan sih jangan tidur karena bakal rugi banget. Ketika naik mungkin kita nggak lihat apa-apa karena gelap. Ketika pulang, wah ternyata kanan kiri jurang. Kalau ban jeep kegeser dikit, pulang bisa tinggal nama, tapi di situlah serunya.
Rugi banget kalau melewatkan pemandangannya. Jadi, pastikan tubuh fit dan nikmati selama perjalanan ya.
Ada juga yang motoran, tertarik juga sih untuk coba dan pastinya cari waktu yang tepat ke Bromo supaya bisa dapat momen-momen di atas.
Baca juga: Itinerary 2 Day 1 Night Pulau Harapan