Baru kali ini tahu kenapa IdeaFest 2023 Jakarta hadir. Ternyata muncul dari keresahan foundernya sendiri, yaitu Ben Soebiakto yang melihat bahwa orang-orang kreatif hanya bisa berkarya dan tidak bisa jualan.
Orang seni atau kreatif bisa memproduksi, tetapi sulit berjualan atau tidak bisa berbisnis, sehingga mereka tidak muncul ke permukaan. Bagaimana mereka perlu belajar, di mana harus menjual karyanya, dan siapa yang harus mereka cari.
IdeaFest 2023 Jakarta hadir untuk mereka yang mau belajar, menjalin koneksi, dan mendapatkan insight-insight baru, sehingga seniman atau orang-orang kreatif tahu harus bagaimana.
Seniman atau pekerja kreatif tetap bisa mempertahankan idealismenya karena itu salah satu bentuk komunikasi mereka lewat seni. Namun, harus tetap tahu siapa saja pelaku-pelaku yang terlibat untuk membawa karya itu bisa terpublikasi.
Ekosistem itulah yang perlu kita tahu dan tidak ada salahnya belajar dari orang-orang yang terlibat. Misalnya, entrepreneur, pelaku bisnis, investor, pelaku teknologi, hingga politisi.
IdeaFest selalu menghadirkan speaker-speaker yang bisa memberikan koneksi bagi ekosistem di setiap industri. Kali ini mengangkat tema Lead the Leap.
Aku beruntung banget punya kesempatan ikut IdeaTalk lagi di 2023 ini. Inilah kelas-kelas yang aku ikuti selama dua hari di IdeaFest 2023 Jakarta.

Culture Perspective
Kelas pertama yang aku pilih mungkin abstrak, yaitu terkait etnis China Indo yang terkadang punya stigma-stigma tertentu. Pembahasan budaya sangat menarik untuk dijadikan sebuah tema diskusi atau tulisan.
Itu kenapa, salah satu speakernya ialah penulis juga.
Judul: What’s with the Obsession with Chindo?
Speaker:
- Aurelia Vizal, Writer
- Jordan Augustian, Co-Founder of @KOKOCICILYFE
- Rio Purba, Founder of YELO Std
- Stephanie Fortunata, Ex-Journo and @filsafattimur Co-hostess
Membahas mengenai stigma-stigma China Indo, seperti China itu kaya, China itu pasti punya bisnis, China itu punya kampung sendiri di Indonesia, dan sebagainya.
Cara Komunikasi Lewat Story Telling
Netizen saat ini memang lebih menyukai cerita daripada informasi formal. Tidak hanya menulis, bahkan bisnis dan brand sendiri juga membutuhkan story telling.
Judul: Meaningful Storytelling: Merging Sensation with Substance
Speaker:
- David Irianto, CO-Founder/ Co-Curator of Greatmind.id/ Idelaju/ Simpul/ TEDxJakarta
- Umayanti Utami, Co-Author Buku Meaningful Storytelling dan Business Director OMG Consulting
- Yasa Singgih, CEO & Co Founder of Fortius
- Yoris Sebastian, Founder and Creative Thinker of OMG Consulting
Audience diajak bermain game menggunakan menti.com. Platform Mentimeter bisa dijadikan tools untuk membuat diskusi lebih interaktif dan melibatkan semua audience.
Kelas ini memberikan insight bahwa story telling nggak harus bisa public speaking atau bisa bercerita. Story telling bisa lewat karya-karya lain, seperti kostum, tulisan, gambar, atau cara-cara lain.
Bisnis atau re-branding juga bisa menggunakan cara story telling untuk membuat audience lebih tertarik.
Digital Technology
Indonesia emas pada 2045 nanti mungkin teknologi akan semakin masif. Banyak platform-platform baru dalam berbagai industri. Nah, kelas ini membahas bagaimana seorang pelaku bisnis teknologi digital memberikan perlindungan data untuk penggunanya.
Meskipun term and condition selalu ada pada setiap platform, tetapi terkadang user tidak memperhatikan hal itu. Pemilik platform tidak pernah memaksakan user untuk menyebarkan informasi pribadi kepada publik.
Pengembang platform selalu memperhatikan user experience untuk memberikan informasi kepada user dan persetujuan batasan informasi pribadi. Apakah boleh dilihat oleh publik, user tertentu, atau privat.
Terkait digital teknologi, aku juga mengikuti kelas mengenai digital untuk ekonomi kreatif, yaitu
Judul: Youth are the Game-Changers: Leading Progress through Digital Transformation and Creative Economy
Speaker:
- Dito Ariotedjo, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia
Ekonomi kreatif saat ini bahkan sudah terlihat bagaimana setiap industrinya menggunakan digital teknologi.
Creative Industry Ecosystem
Bukan hanya digital ecosystem, tetapi industri kreatif juga memiliki ekosistem yang perlu kita ketahui. Ada dua kelas yang aku ikuti untuk mengetahui seperti apa ekosistemnya di industri kreatif.
Judul: Global Project, Local Design Heroes
Speaker:
- Adjie Herdanto, Co-Founder and Design Director of Akronim
- Dimas Fakhruddin, Founder Yumakiso Studio
- Rio Purba, Founder of YELO Std
- Ritchie Ned Hansel, The President of Indonesian Graphic Designers Association (ADGI)
Kelas ini membahas bagaimana para desainer di local area bisa menyelesaikan project-project besar dari client di kota besar atau bahkan luar negeri. Industri desain masih sempit ruang geraknya di daerah lokal daripada di kota-kota besar.
Padahal, local designer juga bisa bekerja sama dengan brand-brand besar atau bahkan pemerintah, seperti project IKN.
Selain kelas tersebut, aku juga mengikuti kelas terkait hubungan antara seniman dan galery. Bagaimana keterlibatan dua pihak ini memang membuat aku penasaran. Kelas yang aku ikuti, yaitu
Judul: The Dynamic Relationship between Artist & Gallery
Speaker:
- Bob Edrian, Independent Curator & Project Director at IndoArtNow
- RYOL, Artist
- Wilian Robin, CEO of V&V Art Gallery
Akhirnya terjawab juga di IdeaTalk 2023 kali ini bagaimana sistem kerja sama gallery dengan artist atau seniman.
Jumlah galeri dan kurator yang sedikit sedangkan jumlah seniman cukup banyak. Membuat galeri harus pintar-pintar mengkurasi karya seni untuk didistribusikan. Galeri bukan hanya menjadi toko untuk membantu penjualan karya seni, tetapi juga bisa menjadi konsultan untuk seniman itu sendiri.
Baca juga: Seni Sederhana Rubanah Mengingatkan pada Film Penyalin Cahaya
Movie Industry
Industri film selalu menarik buat aku karena memang hobi nonton film. Namun, kali ini aku menyempatkan untuk masuk kelas yang membahas film horor karena penasaran dengan proses produksi film horor di Indonesia.
Judul: Horror Reimagined: A Deep Dive into Indonesia’s Enduring Love for the Macabre
Speaker:
- Awi Suryadi, Sutradara & Penulis Skenario
- Charles Gozali, Sutradara & Penulis Skenario
- Fajar Nugros, Film Director & Head of IDN Pictures
- Gina S. Noer, Filmmaker, Co-Founder & Head of Content Wahana Creator
- Salman Aristo, Produser, Penulis, Sutradara, CEO of Wahana Kreator
Salah satu insight menarik yang aku dapatkan di kelas ini ialah bagaimana menciptakan karakter untuk tokoh hantu.
Ternyata, karakter hantu juga menjadi aspek penting di film horor, padahal kita tidak pernah tahu ya hantu itu siapa. Di sinilah letak imajinasi liar seorang penulis untuk menciptakan karakter hantu.
Entrepreneur
Membangun bisnis itu tidak mudah. Kelas ini membahas mengenai bagaimana speaker awalnya membangun bisnis dan memilih menjadi entrepreneur daripada menjadi seorang karyawan.
Judul: Unmasking the ‘Lavish’ Journey of Today’s Entrepreneurs
Speaker:
- Fakhruddin Ar Razi, Managing Director of Mahavisual
- Gary Evano Daniel, Partner & Managing Director of Puyo Group
- Haikal Basagili, Founder Beranda Brand
- Stephanie Regina, Founder & Director of Haloka Group
Membangun bisnis itu jangan karena FOMO, tetapi solusi apa yang bisa menyelesaikan masalah-masalah di masyarakat. Selain itu, apakah bisnis tersebut impactful atau tidak bagi mereka.
Itulah insight yang aku dapatkan dari kelas ini. Menjalankan bisnis mulai dari yang kita suka, sehingga melakukannya pun happy.
Leadership
Terakhir ialah topik leadership sebagai penutup. Aku mau tahu bagaimana bentuk leadership yang baik. Apalagi saat ini sudah banyak generasi Z yang terlibat dalam sebuah perusahaan.
Judul: Legacy Beyond the Given Name: Creating a Leap as New Generation Leaders
Speaker:
- David Irianto, CO-Founder/ Co-Curator of Greatmind.id/ Idelaju/ Simpul/ TEDxJakarta
- Grace Tahir, Co-Founder Everest Media
- Valencia H. Tanoesoedibjo, Director Digital Business of MNC Group TBK
Kelas ini membahas bagaimana leadership yang perlu dilakukan dalam sebuah bisnis. Valencia mengatakan bahwa cara komunikasi dengan bawahan itu sangat penting, apalagi dengan generasi Z saat ini.
Bagaimana seorang leader juga harus turun lapangan untuk mengatasi isu-isu yang terjadi, tidak hanya memberikan instruksi.
Itulah kelas-kelas di IdeaFest 2023 Jakarta yang aku ikuti selama dua hari. Kelasnya cukup banyak dan punya speaker-speaker keren yang ilmunya ‘daging‘ banget.
Sampai jumpa di IdeaFest 2024.
Baca juga: 6 Kelas Mental Health Online Terbaik yang Wajib Dicoba