Cara Fotografer Jalanan Berburu Cuan

Fotografer Jalanan Dapat Cuan

Pernah lihat fotografer jalanan yang menjual hasil fotonya kepada pengunjung di jalanan?

Cara fotografer jalanan menjual fotonya jadi trending di sosial media, khususnya TikTok.

Ada yang mengambil foto orang sedang lalu lalang lalu menjualnya melalui cloud atau mentransfernya via bluetooth secara on the spot.

Mereka punya teknik marketing sendiri-sendiri untuk menjual hasil skill mereka. Bahkan, ada yang menjadikannya sebagai konten.

Hebatnya, mereka tidak hanya mempunyai skill fotografi, tetapi memanfaatkannya sebagai content creator.

Cara mereka menyajikan konten di Instagram dan Tiktok juga tidak pelit. Berawal dari membuat konten berupa tips dan trik pengambilan angle foto. Lalu, memberikan tips bagaimana pose foto untuk mendapatkan hasil foto menarik.

Ada beberapa content creator yang saat ini ramai di sosial media. Mereka juga memiliki cara masing-masing dalam menyajikan konten untuk para followers-nya.

Cara Jasa Foto Jalanan Dapetin Cuan

Ada beberapa cara yang mereka lakukan untuk menjual hasil jepretannya. Mungkin dulu fotografer harus mencetak foto, zaman sekarang sudah berbeda.

Fotografer jalanan bisa menjual fotonya secara digital. Seperti apa caranya:

1. Menggunakan Cloud (Penyimpanan Online)

Apabila kamu sering mengikuti car free day di area Sudirman, pasti akan menemukan komunitas fotografer yang ada di pinggiran jalan. Mereka memotret pengunjung car free day yang melintas, baik itu pengendara sepeda maupun pejalan kaki.

Semua foto yang diambil akan secara langsung masuk ke cloud penyimpanan mereka. Pengunjung yang melintas bisa mendapatkan hasilnya dengan membelinya. 

Mereka bisa menawarkan dan ada juga yang memasang akun IG komunitas lalu mencantumkan link foto pada bio.

Pada cloud tersebut berisi foto-foto orang lain juga, jadi kamu bisa melihat hasil jepretan lainnya. Namun, kamu tidak memiliki izin untuk mendownloadnya dan setiap foto memiliki watermark.

Penawaran tersebut tidak ada pemaksaan ya, jika pengunjung tidak berminat, fotografer tersebut juga tidak akan memaksa.

Apabila ingin mendapatkan fotonya, kamu bisa menghubungi pihak admin. Komunitas tersebut akan mengirimkannya melalui whatsapp atau kirim email.

Harga yang ditawarkan tidak mahal, hanya Rp25.000 – Rp 100.000 untuk satu foto. Harga tersebut tergantung lokasi. Apabila lokasi jepretan di Sudirman, Kuningan, atau Bundaran HI, maka bisa lebih mahal. 

Lokasi foto dapat memengaruhi hasil foto karena background yang akan kamu dapatkan beda. 

Nah, salah satu akun fotografer jalanan yang menjual hasilnya ialah @fotoguemana

2. Paket 10 Ribu 3 Foto

Fotografer jalanan juga ada yang menggunakan sistem paket tiga foto. Biasanya banyak di tempat-tempat wisata, seperti Bandung, Jogja, atau Jakarta.

Mereka keliling sambil hunting foto sekaligus cari cuan. Banyak yang cukup meminati jasa ini karena lebih murah dan bisa mengambil angle ala-ala foto bokeh.

Istilah saat ini memang banyak yang baru ya. 

Nah, aku juga punya pengalaman ada pengunjung yang menyangka aku sebagai fotografer jalanan. Mungkin gara-gara duduk sendiri sambil pegang kamera.

Baca juga: Ide Foto Estetik dari A Quite Place yang Bisa Kamu Tiru

Dikira Jasa Foto Jalanan

Fotografer Jalanan
Fotografer Jalanan

Tepatnya di Malioboro, Yogyakarta. Mungkin banyak jasa foto jalanan yang menjual fotonya dengan sistem paketan tiga foto.

Setelah hunting foto dari ujung ke ujung, duduklah aku di salah satu kursi pelataran Malioboro yang kosong. Persis di depanku ada serombongan mbak-mbak, tiga cewek dan satu cowok.

Mereka memintaku untuk mengambil foto mereka. Aku kira menggunakan kamera HP mereka. Dengan pedenya aku menyadongkan tangan.

“Pake kamera Mbak-nya aja”

Sontak aku ingat salah satu temanku yang liburan di Jogja tapi tidak punya foto bagus. Lalu, datanglah jasa foto jalanan dan menawarkan jasanya.

Bersyukur sekali ada yang mengira kalau aku fotografer, bukan anak SD yang lagi main. hehe

“Bisa dibluetooth kan Mba? Berapa satu fotonya?” Lanjut si Mbak, Mbak tadi.

“Saya nggak jualan foto Mbak. Nggak usah bayar, sini saya fotoin aja”

Dua kali jepretan, tetapi berhubung bingung kirimnya bagaimana, maka aku memutuskan untuk memotret pakai HP Mbak-nya aja.

Wah, ternyata fotografer jalanan sangat populer dan tidak hanya hunting foto, tetapi ada peluang cuan dari sana.

Lewat IndiHome, Fotografer Bisa Berburu Cuan

Internet tanpa batas tidak menutup kemungkinan para pelaku industri kreatif tidak bisa memasarkan karyanya. Digitalisasi saat ini bahkan memudahkan mereka untuk menjangkau customer ke seluruh Indonesia, bahkan dunia.

Aku saja sering mencari workshop fotografi online dan bisa mengikutinya di rumah. Internet provider yang aku pakai ialah IndiHome biar bisa sekaligus nonton film. 

Referensi foto bukan hanya dari riset foto-foto di internet, tetapi juga melalui film. Jadi, tidak ada salahnya kalau hobi nonton film. 

Kecepatan internet juga mempengaruhi proses transfer file atau data dalam ukuran besar. 

Foto dari kamera profesional tentu saja memiliki ukuran yang besar, sehingga internet juga harus stabil untuk proses transfer yang lancar. Produk dari Telkom Indonesia ini bisa membantu transaksi dan distribusi hasil karya lebih mudah.

Comments

    1. Post
      Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *