Tidak ada alasan lagi traveling takut nyasar. Selain menggunakan travel agen, cara ngeteng juga seru untuk dicoba.
Pasti ngeri-ngeri sedap kalau traveling tapi nggak tahu tempat atau kota yang mau kita kunjungi. Harus ditemani oleh teman atau kerabat yang tahu kota tersebut.
Pertama kali aku tahu traveling dengan cara ngeteng ialah dari salah satu akun Instagram @jangandiamterusbackpacker. Dia bisa keliling ASEAN dengan cara ngeteng atau tanpa agen travel.
Akhirnya terinspirasi untuk coba traveling dengan cara ngeteng.
Traveling Ngeteng? Emang Bisa?
Bisa. Teknologi tidak menutup kemungkinan untuk kita tidak bisa ke mana-mana. Awal pertama coba traveling ngeteng ialah ke Cirebon.
Kenapa pilih Cirebon? Cirebon ialah kota kecil dan tempat wisatanya tergolong dekat-dekat. Asumsinya ialah lebih minim nyasar karena kota Cirebon juga tidak terlalu banyak percabangan jalan.
Tanpa ditemani tour guide dan aku hanya berdua untuk eksplore kota Cirebon. Pengalaman pertama tersebut yang cukup terkesan dan terulang kembali ke kota lain.
Itinerary Cirebon 2 Hari 1 Malam juga bisa jadi referensi kamu kalau ingin eksplore Cirebon.
Kedua, traveling ngeteng aku ulangi kembali di Kota Purwakarta. Kali ini tidak hanya berdua, tetapi bertiga.
Pertimbangannya hampir sama dengan eksplore kota Cirebon. Purwakarta kota kecil dan tidak terlalu crowded, sehingga memutuskan tidak menggunakan travel guide.
Traveling dengan cara ngeteng ialah mengatur perjalanan semuanya sendiri tanpa bantuan travel agent. Mulai dari destinasi, mobilitas, dan jadwal.
Apa yang Perlu Dipersiapkan
Apabila ingin mencoba traveling ngeteng tentu saja perlu persiapan yang matang. Selain mempersiapkan budget, harus pula mempersiapkan itinerary.
Mempersiapkan itinerary juga salah satu cara supaya ngonten juga lancar. Apa saja yang perlu disiapkan?
1. Itinerary
Merencanakan itinerary sangat penting sebelum melakukan traveling, khususnya ngeteng. Merencanakan tempat-tempat mana saja yang mau dikunjungi tentu saja harus sesuai dengan kebutuhan konten ya.
Rencanakan jauh-jauh hari dan lakukan riset terlebih dahulu. Riset menjadi salah satu langkah awal untuk melihat bagaimana keadaan lokasi wisata tersebut.
Riset juga tidak cukup dengan browsing di google, tetapi juga perlu riset melalui sosial media.
Pastikan itinerary atau jadwal lokasi satu dengan lokasi lain tersusun baik. Biasanya aku juga menentukan kapan waktu yang tepat untuk dikunjungi pada setiap destinasi.
Misalnya, ketika ke pegunungan aku selalu memilih waktu pagi-pagi buta atau pagi dini hari karena mengejar sunrise.
Apabila memilih wisata pantai, maka aku memilih sore hari karena golden sunrise menjadi pemandangan yang sangat menarik.
2. Riset Lokasi dan Transportasi
Melakukan riset menjadi hal yang penting dan selalu aku lakukan. Biasanya ada dua riset penting yang aku lakukan, yaitu riset lokasi dan transportasi.
Riset lokasi untuk melihat lokasi wisata dari destinasi satu ke destinasi lain. Dengan begitu, aku dapat mengatur urutan destinasi yang perlu dikunjungi.
Riset transportasi untuk melihat moda transportasi yang bisa menjangkau lokasi tersebut. Tidak mungkin dong ke pegunungan tetapi menggunakan mobil.
3. Google Maps Jadi Andalan
Selain itinerary dan moda transportasi, google maps menjadi andalan selama perjalanan. Aku tidak pernah takut lagi meskipun tidak menggunakan travel agent.
Ketika memilih cara ngeteng, aku pasti sewa motor untuk mobilisasi. Nah, selama perjalanan, google maps selalu aku gunakan.
Jadi, internet harus benar-benar kenceng, apalagi jika harus eksplore dataran tinggi.
Awalnya, aku memang tidak bisa membaca google maps. Pasti nggak asing dong dengan istilah “Cewek pasti nggak bisa baca peta”.
Tapi, aku percaya bahwa bisa karena terbiasa jadi mantra. Kebiasaan menggunakan google maps bisa membuat aku dapat membaca peta.
Jadi, “Cewek tidak bisa baca peta” tidak berlaku ya dan menjadi “Beberapa cewek tidak bisa baca peta”.
Memilih provider yang tepat juga perlu agar perjalanan lancar tanpa terhambat susah sinyal.
Selain bisa sampai tujuan, google maps juga menjadi prediksi perjalanan ke lokasi.
4. Pastikan Internet Lancar
Internet tidak boleh mati selama perjalanan karena menjadi kunci utama aku bisa sampai ke tujuan lokasi.
Salah satu internet provider yang aku pakai ialah IndiHome karena bisa menjangkau area terpencil.
Tidak bisa dipungkiri memang kalau internet menjadi tulang punggung content creator. Jadi, internet kencang juga membantu produktivitas content creator.
Ngonten Tanpa Batas
Content creator tidak lepas dari kreasi konten karena dari situlah bisa mengais pundi-pundi. Untungnya Telkom Indonesia bisa membantu content creator di area pelosok sekalipun.
Ketika traveling ngeteng bukan berarti tidak bisa bikin konten karena sibuk di jalan. Kita bisa sampai tujuan untuk menghasilkan konten-konten yang kreatif dan informatif.
Salah satu keuntungan traveling ngeteng ialah fleksibel, jadi punya banyak waktu untuk nongkrong santai sambil cari cafe unik.
Wifi.id Seamless Jadi Andalan
Salah satu layanan IndiHome yang bisa menjangkau setiap tempat ialah Wifi.id Seamless.
Cukup Rp 10.000 per bulan sudah bisa internetan sepuasnya di mana pun. Ada di 100.000 titik wifi.id Seamless, termasuk cafe-cafe unik.
Setelah panas-panasan, mampir dulu di cafe sambil cicil konten. Tidak perlu bingung provider tidak dapat sinyal di tempat-tempat tertentu. Tinggal koneksikan wifi.id Seamless, masalah selesai.