Touring 9/17: Sereg, Sajikan Keindahan Pantai dari Ketinggian #2

Dokumentasi Pribadi

 

“Hidup terasa tak sempurna jika tak mengenal dunia”

Mungkin itulah salah satu quotes yang masuk dalam penjelajahan alam kali ini. Touring 9/17 bagian dua ini saya akan menceritakan lokasi pertama dari penjelajahan di kota Cianjur, Jawa Barat. Kami tancap gas pukul 14.00 siang dan Pantai Sereg bisa ditempuh hanya 30 menit dari rumah singgah kami. 30 menit hanya untuk jalanan yang rata, belum dihitung dari jalanan yang berbatuan ekstrem itu :D. Apabila dihitung-hitung, bisa diperkirakan memerlukan waktu satu jam untuk sampai ke Pantai Sereg.

Menuju Pantai Sereg saya disajikan oleh pemandangan pantai sepanjang jalan. Sebelah kiri saya terbentang panjang garis pantai dan deburan ombak. Sebelah kanan disajikan sawah dengan beberapa domba dan sapi yang dilepas begitu saja. Sungguh pemandangan sepanjang jalan yang menakjubkan. Sebagai seseoang yang tinggal di kota, khususnya di Jakarta, tidak dipungkiri bahwa saya norak ketika disuguhi pemandangan seperti itu selama perjalanan.

Dokumentasi Pribadi

 

Masuk Pantai Sereg hanya dikenai Rp5.000,- per motor. Dengan biaya masuk tersebut termasuk standar dengan pantai-pantai di Jawa Tengah. Ketika bertransaksi tiket masuk, penjaga tiket menggunakan bahasa sunda dan saya sama sekali tidak mengerti apa yang ia katakan. Saya hanya mengangguk-angguk tanpa tahu apa yang ia tanyakan. Tiba-tiba teman yang memboncengkan saya menegur bahwa anggukan saya ternyata salah, lalu teman saya itu menjawab pertanyaan dari penjaga tiket tersebut. Hahaha, sungguh saya merasa bodoh ketika itu.

Pantai Sereg merupakan pantai yang memiliki pasir hitam. Pantai tersebut juga tidak ada pohon yang bisa digunakan untuk berteduh, sehingga suasana di sana terasa panas. Bisa dilihat bahwa pantai tersebut masih terlihat biasa. Bagi saya masih sama saja dengan pantai di Jawa yang biasa saya kunjungi. Namun, uniknya, keindahan Pantai Sereg bisa dilihat dari ketinggian ketika memasuki pintu masuk pantai. Turunan tersebut bisa membuat pengunjung melihat keseluruhan pantai. Ombak akan terlihat jelas dan garis lengkung bumi juga sangat terlihat.

Pantai Sereg merupakan pantai selatan sehingga ombaknya juga cukup besar. Jika diperhatikan, awalnya ombak terlihat kecil tetapi bisa sampai ke tempat pengunjung bermain di paling ujung pantai. Hingga terjadi tragedi yang menyedihkan bagi teman saya. Salah satu teman saya meletakkan tasnya untuk selfi. Tas tersebut jaraknya cukup jauh dari datangnya ombak. Beberapa kali jepretan, ternyata ombak menyerang kami dan secepat kilat kami lari menghindar karena kami memakai sepatu. Alhasil, tas tersebut terkena air laut dan ternyata ponselnya berada di dalam tas. Secepat kilat Ia mengambil ponsel tersebut yang berada di slot tas paling belakang. Tanpa aba-aba, ponsel tersebut mati dan tak bisa nyala lagi sampai sekarang. Lalu, ia pun galau dan mimik mukanya berubah diam karena bingung.

Mengingat kejadian itu, saya rasanya jahat jika tertawa, tetapi rasanya saya ingin sekali tertawa karena ada video detik-detik tas itu hampir terhanyut ombak. :D. Meskipun demikian, Pantai Sereg juga menyimpan kenangan semesta yang indah selain kenangan terakhir ponsel teman saya itu mati total.[] Prav

 

 

Prajna Vita

Jakarta, 8 September 2017

19.39

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *