Revolusi Industri 4.0: Ciptakan Wisata Daerah Go Internasional

Revolusi Industri 4.0 Berbasis Teknologi

Pernah merasakan pergi liburan tetapi ketika tiba di lokasi ternyata di luar ekspektasi? Dengan hanya mengandalkan informasi mouth to mouth terkadang memang mengecewakan. Jika sudah demikian, tentu saja membuat kita tidak ingin berkunjung ke wisata itu lagi. Alhasil, berdampak pula pada pendapatan wisata sehingga pengelolaannya tidak diperhatikan.

Tenang saja, saat ini tidak akan terjadi hal demikian. Berkembangnya teknologi membuat kita lebih mudah mencari informasi sebelum berlibur, mulai dari tempat wisata, penginapan, pusat oleh-oleh, kuliner, hingga budgeting.

Semua kemudahan itu bisa kita manfaatkan di era Revolusi Industri 4.0 dan cara ini juga membantu meningkatkan perekonomian pariwisata. Tidak heran, jika sekarang wisata daerah juga terkenal hingga luar negeri.

Integrasi Revolusi Industri 4.0 dengan Era Sebelumnya

Sejarah Revolusi Industri/Gambar: student-activity.binus.ac.id
Sejarah Revolusi Industri/Gambar: student-activity.binus.ac.id

Sebelum menuju era 4.0 tentu saja melewati beberapa revolusi lainnya. Perkembangan ini juga memengaruhi kebutuhan dari berbagai bidang, bukan hanya pariwisata. Berikut integrasi revolusi industri hingga era 4.0.

1. Mesin Uap pada Era 1.0

Pada era ini mulai ditemukannya mesin uap dan membantu meningkatkan industri, khususnya di bidang pertanian, manufacture, dan tekstil. Mesin uap memberikan pertumbuhan besar mesin-mesin industri di Inggris tahun 1764. Proses produksi menjadi mudah sehingga lebih cepat menghasilkan barang.

2. Proses Produksi pada Era 2.0

Era ini terjadi pada abad ke-19 di mana mulai meningkatnya proses produksi. Selain produksi barang secara massal, prosesnya juga lebih baik karena adanya inovasi dan ford. Penemuan yang terjadi di era ini ialah listrik dan transportasi. Perkembangannya terutama pada industri besi, mesin-mesin, minyak, kimia, kendaraan, dan lain-lain.

3. Teknologi Informasi pada Era 3.0

Revolusi ini muncul setelah Perang Dunia II yang ditandai dengan penggunaan teknologi informasi. Peningkatan kapasitas produksi dan software mulai menjadi faktor pendukung utama pada proses manufacture. Perubahan tersebut juga masih terasa sampai saat ini, yaitu kita bisa bertukar informasi dengan bantuan teknologi.

4. Mesin dan Teknologi pada Era 4.0

Masih dengan menggunakan mesin dan teknologi, tetapi itu saja tidak cukup. Pada era inilah mulai berkembang pesat penggunaan internet. Gelombang perubahan yang terjadi melibatkan gabungan antara software dan hardware yang menyatukan hal fisik digital.

Perkembangan teknologi tersebut mampu meningkatkan produksi hingga 30% dan berkemungkinan dapat mematikan bisnis konvensional. Teknologi pada ini mampu mendekatkan antara produsen dengan target.

Produsen lebih mudah mendapatkan pembiayaan sehingga produk dapat bertumbuh dengan cepat. Meskipun informasi digital menjadi faktor utama dalam perkembangan produksi, tetapi sumber daya juga menjadi komponen penting karena sebagai pelopor Revolusi Industri.

Sumber daya yang terlibat dalam era ini yaitu generasi X (lahir tahun 1965 – 1980), generasi Y atau generasi Millenials (lahir tahun 1981 – 1994), dan generasi Z (lahir 1995 – 2010).

Tourism and The Digital Transformation

Sumber: https://www.aremorch.com/

Era teknologi 4.0 pada bidang pariwisata menekankan transformasi digital, yaitu dengan memanfaatkan digital marketing. Cara inilah yang mampu menjangkau konsumen secara cepat dan tepat waktu.

Internet menjadi pendukung utama dalam proses promosi, seperti Facebook, Youtube, dan sosial media. Tidak kita ketahui bahwa Indonesia merupakan peringkat ke-6 dunia pengguna internet.

Traveler melakukan pembelian tiket atau pemesanan hotel melalui online. Hal inilah yang menjadi faktor pendukung pemerintah menggalakkan pengembangan pariwisata di Indonesia.

Proses promosi dan memasarkan objek wisata menggunakan media digital dengan konten menarik merupakan tantangan pemerintah dan produsen pariwisata. Skill dan kreativitas pelaku generasi Y dan Z menjadi tujuan utama yang perlu diperhatikan.

Jargon ‘Go Digital’ oleh Kementerian Pariwisata Indonesia

Sumber: https://www.news.microsoft.com/

Menciptakan jargon ‘Go Digital’ menjadi salah satu strategi untuk memberikan pola pikir masyarakat dalam meningkatkan pariwisata. Ada tiga jargon yang digalakkan kepada masyarakat, yaitu

The More Digital, The More Personal. Digital marketing menjadi cara mempromosikan pariwisata secara personal.

The More Digital, The More Professional. Semakin digital berkembang semakin profesional dalam mempromosikan pariwisata.

The More, The More Global. Semakin digital kita berkembang, semakin kita bisa menjangkau konsumen di seluruh dunia.

E-Tourism di Aplikasi Digital Marketing

Teknologi Tidak Lepas Bagi Wisatawan/Gambar: Pixaby
Teknologi Tidak Lepas Bagi Wisatawan/Gambar: Pixaby

E-tourism merupakan cara pemanfaatan teknologi dan komunikasi dalam proses promosi pariwisata, seperti informasi objek wisata, hotel, agen perjalanan, harga tiket, atau even-even budaya. Mengakses berbagai informasi bisa 24 jam melalui media berikut.

Website. Halaman informasi yang bisa diakses seluruh dunia selama terkoneksi internet. Saat ini sudah banyak yang menyediakan hosting terbaik bagi produsen pariwisata untuk pembuatan halaman website. Dengan begitu promosi wisata bisa lebih cepat dan tanpa kendala.

Sosial Media. Wadah informasi pariwisata berupa foto, video, dan teks yang dapat diakses secara personal maupun kelompok dengan konten menarik. Misalnya Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, dan lain-lain.

Online Advertising. Iklan online untuk menarik pengunjung yang biasanya terdapat di dalam website.

Forum Discussion. Informasi berupa foto, teks, video, suara, atau gabungan dari segalanya dalam suatu jaringan.

Mobile Application. Informasi pariwisata yang dimuat dalam sebuah aplikasi mobile dengan desain khusus. Platform aplikasi mobile bisa diakses melalui Adroid, IOS, Windows 8, atau Windows Phone.

Tantangan Pelaku Generasi Y dan Z

Sumber: https://www.hpmegatrends.com/

Masa Industri 4.0 bukan hanya menjadi tantangan pemerintah atau produsen pariwisata, tetapi juga bagi Sumber Daya Manusia. Mereka harus bisa terjun dalam proses promosi pariwisata ataupun bidang lainnya.

Tantangan terbesarnya ialah pengembangan skill dan kreativitas karena era 4.0 membutuhkan kreativitas untuk mencapai persaingan. Berikut skill yang perlu kamu asah:

1. Kreativitas

Sumber: twitter/@pdoors

Menyajikan konten promosi sangat mengandalkan kreativitas. Kreativitas bisa menjangkau inovasi secara kontinu, sehingga dapat bersaing dengan produsen lainnya. Semakin kreatif menciptakan sesuatu yang baru, semakin pengunjung tertarik.

Selain itu, kreativitas promosi yang mengikuti pelaku generasi Y dan Z juga perlu dilakukan karena merekalah sumber penyebaran informasi untuk meningkatkan ekonomi wisata.

Bahkan, sebagian besar Gen Z memilih menjadi content creator dan tahu bagaimana memanfaatkan perangkat menjadi investasi.

Wujud Investasi Content Creator di Era New Normal

2. Content

Sumber: http://darkammarketing.blogspot.com/

Penyajian konten yang menarik tentu saja merupakan pendukung utama dalam proses promosi wisata. Sumber daya manusialah yang dapat memberikan berbagai ide untuk konten-konten pada digital marketing. Konten juga bukan hanya informasi, tetapi berupa video atau bentuk lainnya. Skill pembuatan content kreatif akan bisa bersaing di era sekarang ini.

3. Design

Desain Grafis Punya Peluang Besar di Era Revolusi Industri 4.0/Gambar: Pixaby
Desain Grafis Punya Peluang Besar di Era Revolusi Industri 4.0/Gambar: Pixaby

Kenapa desain itu mahal? Karena ide itu mahal. Desain merupakan simbol gambar yang sangat berpengaruh untuk menarik perhatian pengunjung. Seorang design graphic tentu saja memerlukan ide kreatif untuk menyajikan konten. Itu mengapa, di era sekarang sangat membutuhkan desain untuk keperluan konten.

Desain juga bukan sebatas manual, tetapi juga desain digital banyak peminatnya. Seperti desain website yang saat ini menjadi wadah terbesar untuk menyebarkan informasi.

Anak muda yang ingin mengasah skill-skill tersebut saat ini juga bisa dengan pelatihan atau forum diskusi. Banyak komunitas yang membuka pelatihan atau sharing mengenai perkembangan digital, khususnya pemasaran digital. Seperti Niagahoster yang sering mengadakan sharing mengenai website dan teknik-teknik lainnya.

Comments

  1. Ayu Natih Widhiarini

    Setuju sekali Kak dengan artikelnya tentang pengembangan pariwisata berbasis digital ini. Apalagi dengan adanya pandemi, disrupsi digital kian marak.
    Saya saat ini sedang merintis Startup dibidang Travel dengan pendekatan digital. Semoga benar-benar bisa menjawab tantangan digitalisasi pariwisata di Indonesia tanpa menggeser nilai budaya dan kearifan lokal yang ada.

    1. Post
      Author
  2. Sukma Meganingrum

    Keren banget ya, tiba di zaman serba digital ini zona pariwisata di kampung-kampung juga bisa memanfaatkan marketing ini berarti. Dikampungku ada wisata “Pasar Kopen” yang baru banget dibuat. Bisa dong ya diikutkan E-turism

    1. Post
      Author
  3. Lithaetr

    MasyaAllah, enggak cuma artis yang go internasional, tapi destinasi wisata juga mulai mendunia. Memang dengan memanfaatkan teknologi, promosi pariwisata agar bisa dilihat oleh dunia bisa lebih mudah. Tantangan di masa kini memang dari segi kreativitas. Seakan-akan setiap hari orang-orang berlomba untuk berkreasi

    1. Post
      Author
  4. Hani

    Iya bener banget. Sekarang dimudahkan banget deh, kalau ke suatu tempat, aku cek-cek IG-nya dulu, jadi tahu ada potensi wisata apa aja di situ.
    Bagus lagi kalau banyak daerah di Indonesia dikembangkan juga, jadi kita engga usahlah wisata ke LN, malah bawa virus ke sini…#eh…

    1. Post
      Author
    1. Post
      Author
  5. Fadli

    Revolusi industri memang bisa merevolusi banyak hal, tentu saja termasuk pariwisata juga. Di masa yang akan datang, mungkin saja kita bisa melakukan wisata virtual ke berbagai tempat di dunia meskipun secara fisik kita tidak di sana

    1. Post
      Author
  6. Jasmi Bakri

    Promosi wisata melalui digital memang lebih efektif sih. Jadi turis bisa akses berbagai informasi sebelum berkunjung. Aku yang pernah punya usaha travel juga suka survey tempat wisata baru sebelum jual paket melalui IG. Tantangan ini buat generasi Y dan Z untuk membangun pariwisata Indonesia berbasis digital.

    1. Post
      Author
      Prajna Vita

      Kalau wisata di Indonesia bisa go digital, pasti banyak menarik wisatawan di luar negeri sih. Biar nggak Bali doang ya Mba hehe

  7. Sani

    Beda bgt ma dulu. dulu carinya dr gugel dan infonya berupa tulisan, skrg bisa dapat info lebih banyak dr foto dan video media sosial. Keren ya, Revolusi Industri 4.0: Ciptakan Wisata Daerah Go Internasional

    1. Post
      Author
  8. eka fitriani larasati

    revolusi dan perkembangan teknologi sejak 1.0 higga sekarang pesat banget ya, kerasa banget perubahannya. apalagi saya yang melewati dua generasi. termasuk generasi milenial yang juga ikut melihat perkembangan generasi Z dan alpha dan entah generasi apa lagi dimasa yang akan datang. skill dan kualitas SDM sangat diperlukan agar bisa beradpatasi dengan perkembangan jaman., yang sebentar lagi masuk 5.0 mungkin.

    1. Post
      Author
  9. Nur Asiyah

    Zaman sekarang sangat mudah mendapatkan informasi wisata dan keindahan yang ada di suatu tempat. Misal ingin liburan, tinggal selancar di internet, lihat potensi buat kesana dan selesai. Semoga semakin banyak wisata Indonesia yang mudah dijangkau dan berkembang.

    1. Post
      Author
  10. Danti

    Jadi kepikiran kalau pariwisata aja bisa go digital & international , berarti untuk wisata kuliner juga bisa jadi peluang banget ya , jadi kalau mau coba makanan baru udah kebayang appearance nya , tempatnya, tinggal rasanya haha

    1. Post
      Author
      Prajna Vita

      Nah, perlu juga nih wisata kuliner. Apalagi makanan Indonesia itu kan enak2. Tiap daerah punya menu khas nya sendiri-sendiri

      1. Post
        Author
  11. Richa

    Bener banget nih, transformasi digital sudah mengubah semuanya dan memudahkan segala urusan termasuk travelling

  12. Fionaz

    Dengan transformasi digital seperti ini memudahkan untuk banyak urusan dan semua nya bisa diakses dari rumah, seperti kalo ada rencana pengen liburan dll. Tiketnya bisa kita beli dari rumah. Jadi lebih praktis

    1. Post
      Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *