Hostel Free Breakfast: Jadi Cara Jitu Irit di Singapura

Cube Beautique, Hostel Murah di Singapura

Singapura terkenal dengan negara mahal tetapi harga tiket pesawat Indonesia – Singapura selalu lebih murah daripada tiket lokal Indonesia. Perlu diingat pula bahwa biaya hidup di Singapura cukup menguras kantong. Namun, ada loh hostel murah di Singapura yang udah dapat breakfest.

Kurs Dollar Singapura dengan Rupiah aja $1 SGD, yaitu sekitar Rp 11.000. Biaya makan dan penginapan bisa dua kali lipat dari Indonesia. Pasti setiap negara ada plus dan minus-nya ya. 

Lalu, harus punya tabungan banyak dong kalau mau traveling ke Singapura? 

Nggak juga…

Model backpacker adalah jurus ninja yang bisa dilakukan untuk menekan budget selama traveling di Singapura. Hotel dan makanan cenderung mahal, kalau untuk transportasi masih setara dengan di Indonesia.

Jadi, budget yang perlu disiapkan terlebih dahulu ialah biaya penginapan dan makan selama di Singapura.

Kali ini, aku memutuskan backpacker ke Singapura karena destinasi yang akan aku kunjungi lebih banyak perpustakaan dan independent book store. Letaknya cukup nyempil di tengah-tengah kota, sehingga butuh fleksibilitas tinggi.

Pertimbangkan Hal-hal Ini Sebelum Mulai Backpacker-an

Sebelum memilih backpacker, aku mempertimbangkan berbagai hal, seperti fleksibilitas, fisik, sampai rasa “Tidak Enak”. Seperti apa tuh? Aku jelaskan detailnya di bawah. 

Pertimbangan yang matang tersebut akhirnya membuat aku yakin dan yuk gasss….

1. Fleksibilitas

List mengunjungi perpustakaan dan toko buku cukup padat. Perlu mengatur itinerary-nya semaksimal mungkin dalam satu hari. Aku tahu bahwa mengunjungi toko buku pasti tidak akan lama karena bukan wisata. 

Satu hari maksimal mengunjungi empat toko buku atau perpustakaan dan dua tempat wisata. Apalagi toko buku tempatnya lumayan jauh dari pemberhentian bus atau MRT.

Jadi, aku membutuhkan waktu dan gerak yang fleksibel agar bisa mampir sana, mampir sini. 

2. Fisik

Singapura merupakan negara yang ramah pejalan kaki. Kereta dan bus bisa aku temui di mana aja dan sampai jam 11 malam. Taksi atau transportasi online harganya lumayan mahal, jadi alternatif yang harus kita lakukan ialah jalan kaki. 

Fisik perlu kita perhatikan agar kuat berjalan jauh dan eksplore tempat-tempat menarik lainnya. Pokoknya harus sarapan, cari tempat makan jika sudah waktunya makan. 

Sangat disarankan bawa camilan dan air putih. 

Kita akan lebih banyak menggunakan energi untuk jalan kaki, jadi usahakan membawa air putih atau minuman ion. Hindari minuman berasa terlebih dahulu, seperti soda atau minuman manis karena hanya menghilangkan haus sesaat. 

3. Buang Rasa “Tidak Enak” Jika Tidak Bawa Oleh-oleh

Ini nih yang selalu menjadi kelemahan tetapi justru membuat diri sendiri kesulitan. 

Singapura itu negara mahal dan jika kamu memilih backpacker-an, jangan pikirin oleh-oleh apa saja yang akan kita bawa pulang untuk keluarga atau teman. Bukan berarti pulang dengan tangan kosong ya. 

Pilih oleh-oleh yang tidak makan tempat dan bisa dibagikan untuk banyak orang. Aku hanya bawa ransel, jadi memang terbatas untuk membawa oleh-oleh. Cari yang di Indonesia benar-benar tidak ada. 

Kalau di Indonesia ada, ya ngapain jauh-jauh ke Singapura. 

Aku hanya membawa pulang dua tempelan kulkas dengan desain Singapura banget dan coklat. Aku hanya membeli dua kantong coklat yang bisa dibagi ke banyak orang, jadi tidak ada yang iri. Semuanya dapet coklat, meskipun minimal satu.

Cara Memilih Hostel Murah di Singapura

Salah satu kegalauan aku selama di Singapura ialah mencari penginapan. Bagaimana dengan budget 1 jutaan bisa mendapatkan hotel murah selama 3 hari dua malam? Rata-rata, hotel di Singapura, per malamnya 400 ribu.

Jadi, aku lakukan hal-hal ini untuk mendapatkan hostel murah di Singapura yang tetap bagus dan nyaman.

1. Pilih Review yang Bagus

Review itu sangat penting. Selama berselancar mencari hostel, aku selalu melihat setiap review-nya. Kita aja kalau mau beli baju selalu melihat bagaimana komentar orang. Jadi, jangan malas membaca review hostel yang kamu cari. 

2. Dapatkan Referensi Sebanyak Mungkin

Mencari hotel bukan hanya di Traveloka atau Tiket.com, tetapi Googling sebanyak-banyaknya. Aku selalu baca dari para travel blogger, biasanya mereka nemuin hotel-hotel tersembunyi yang worth it dan nyaman. 

Namanya juga travel blogger, kadang ya ada yang memilih karena desainnya estetik, dekat dengan kota, dekat dengan wisata makanan, atau memang disponsori. Nah, kalau kita ulik-ulik, pasti deh nemu yang sesuai dengan yang kita cari. 

3. Cek Benefit Secara Detail

Setiap hotel atau hostel punya penawaran benefit yang berbeda-beda. Ada yang mendapatkan pelayanan antar jemput bandara, Laundry, Wifi, hingga Sarapan. 

Cek detail benefit untuk kamar yang kamu pilih dan tanyakan kembali benefit tersebut ketika check in ya. Tempat laundry sebelah mana, password Wifi nya apa, dan tempat sarapannya di mana, serta sarapan dibuka dari jam berapa sampai jam berapa. 

Jangan sampai kamu sudah memilih kamar dengan benefit tersebut malah tidak memanfaatkannya. Kalau di Singapura, aku memilih kamar yang sudah include sarapan. Jadi, bisa irit memangkas uang untuk sarapan. 

4. Pilih Waktu Promo

Kalau udah liat promo tergila-gila banget nggak sih? Kita bisa memangkas sedikit biaya kalau bisa dapetin promo. Biasanya ada travel fair untuk layanan travel seperti Traveloka atau Tiket.com. Nah, manfaatkan momen-momen promo tersebut. 

Lumayan loh, bisa dapet potongan harga dan budget tersebut bisa kita gunakan untuk tambahan masuk wisata dan makan di sana. 

Baca juga: Itinerary Singapore 3 Hari 2 Malam + Budget

Hostel Free Breakfast Jadi Cara Jitu Irit Selama di Singapura

Jarang-jarang loh mendapatkan hotel atau penginapan di SIngapura yang sudah termasuk sarapan. Beruntung banget nemuin ini di Tiket.com setelah mengulik semua hotel-hotel murah di Singapura. 

Akhirnya, pilihanku jatuh pada Hostel Cube Boutique di Chinatown Singapura. Sebenarnya, Cube Boutique itu ada di dua tempat, yaitu di Chinatown dan Haji Lane. Namun, aku kurang beruntung nih untuk mendapatkannya di Haji Lane, akhirnya di Chinatown. 

Memang rencana Tuhan itu lebih baik ya, di Chinatown masih ada sisa kamar yang include breakfast dan harga per malamnya tetap murah lagi. Kesempatan emas nih, dapat hostel murah yang sudah dapat sarapan, jadi nggak perlu pagi-pagi keluar harus cari sarapan dulu. 

Aku ambil lah satu cube dulux yang bisa diisi dengan dua orang. Daripada aku terpisah dengan teman traveling aku kali ini, mending cari yang barengan aja, jadi bisa sekalian sharing-sharing skin care. Enggak deng, sharing cemilan lah setidaknya. 

1. Hostel di dalam Bar

Pertama kali nemuin, nggak percaya bahwa tempat itu ialah hostel. Aku check in sore sekitar jam lima, jadi bar masih sepi. Belum ada tuh, bau-bau minuman kejahatan. 

Saking kita berdua belum pernah masuk bar ya. Kami masuk dari pintu belakang dan anehnya pintu tersebut tidak terkunci. Main nyelonong masuk aja sampai ketemu area bar dan tampak seseorang-seseorang yang bisa aku tanyain.

Setelah proses check in selesai dan kita diantar ke kamar, kami meletakkan ransel lalu bersiap menuju wisata malam di Singapura, apalagi kalau bukan Garden by The Bay dan Marina By Sans. Kali ini kita keluar dengan benar, yaitu melalui pintu yang sebenarnya. 

Pintu depan dan pintu belakang jaraknya tidak terlalu jauh, lalu kita melewati pintu belakang yang tadi dilewati untuk masuk. Lalu, terpampang lah tulisan “Not Entry”, sepertinya mata ini tadi terlalu fokus dengan bayang-bayang bentukan Bar sampai tidak terlihat bahwa pintu tersebut bukan pintu masuk.

2. Terbersit Strategi Irit dengan Bawa Bekal dari Hostel

Pagi sekitar jam setengah 8 kami sudah menuju ke bar untuk sarapan. Tersedia berbagai sarapan orang kaya, pokoknya tidak ada nasi. Tersedia telur rebus, roti gandum dengan berbagai selai, bihun, telur omelet, sereal, susu, kopi, teh, sampai buah jeruk dan apel.

Makan pun selesai dan kami melihat makanan di hostel masih banyak melimpah. Hari pertama kita berencana hanya membawa satu roti untuk ganjel perut. Namun, satu roti saja tidak cukup, kami butuh asupan buah dan roti lagi. 

Hari pertama sadar bahwa lumayan irit bawa camilan dari hotel, jadi kami baru makan lagi malam atau sore menjelang malam. Setelah hari kedua, barulah kita membawa bekal banyakan supaya cukup sampai sore. Bagi kamu yang mau tiru strategi ini, boleh boleh saja asal tidak malu-maluin.

Hostel murah di Singapura yang sudah include breakfast berguna sekali untuk para backpacker untuk menekan budget konsumsi selama di Singapura.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *